image1 image2 image3

HELLO I'M SUCI PUJIANDRI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M YOUR FUTURE PSYCHOLOGIST

FoMO?

Fear of missing out yang biasa disingkat FoMO adalah jenis kecemasan yang umum dirasakan generasi milenial. Kondisi ini semakin marak saat Instagram, Twitter, Facebook, Snapchat, Path, dan media sosial sosial lainnya, berubah menjadi suatu bagian penting dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Setiap hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, orang berbondong-bondong menyajikan atau berusaha menjadi yang pertama untuk update informasi tertentu. Sedangkan orang dengan FoMO adalah orang yang paling gampang cemas, tidak nyaman, dan risau kalau mereka ketinggalan informasi apa pun di media sosial.
Menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham Trent University, di Inggris, FoMO adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan orang berlaku di luar batas kewajaran di media sosial. Selain takut ketinggalan berita di media sosial, mereka juga kadang sengaja memasang gambar, tulisan, atau bahkan mempromosikan diri yang belum tentu jujur hanya demi terlihat update. Ironisnya, hal ini bisa dianggap sebagai cari sensasi dan kebahagiaan mereka di media sosial palsu.
Seperti hal lainnya, segala sesuatu yang berlebihan pasti buruk untuk kita. FOMO yang berlebihan dan tidak terkendali dapat melumpuhkan kemampuan Ladies untuk menikmati apapun. Penelitian menunjukkan bahwa FOMO membuat orang-orang merasa kurang kompeten, tidak puas diri, ditinggalkan, tidak aman, serta rentan. Hal ini selanjutnya memicu preasaan cemburu dan kebencian terhadap orang lain yang tampaknya hidup lebih baik.
Kecemasan yang diperbuat oleh media sosial ini bisa membuat efek negatif yang nyata, lho. Antara lain berdampak buruk bagi mental, fisik, dan kehidupan mereka. Cemas karena tidak bisa update di media sosial lama-kelamaan bisa menjadi bumerang. Bayangkan saja jika suatu hari orang dengan kecemasan seperti ini tidak mendapatkan akses internet dan listrik atau ketika mereka lupa bawa handphone. 
Perlu diketahui, kecemasan adalah suatu hal yang mampu memicu stres berlebihan dan depresi pada seseorang. Berdasarkan sebuah studi, kecemasan dapat membuat produksi hormon-hormon penting tubuh seperti serotonin dan adrenalin terganggu. Susah tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, dan mood kacau bisa muncul ketika hormon dalam tubuh Anda tidak seimbang.
Selain itu, saat Anda merasa cemas, tubuh cenderung akan menghasilkan rasa mual. Ini terjadi saat usus mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh Anda sedang terancam. Tak jarang, akhirnya tubuh akan bereaksi dengan memunculkan rasa mual.
Seperti yang dilaporkan The Nottingham Post dalam Science Direct, FoMO adalah suatu kondisi yang bisa membuat hubungan sosial Anda jadi rusak. Ya, keseringan update di media sosial bisa menimbulkan hal-hal negatif. Contoh, jika seorang teman mengajak Anda pergi main, lalu Anda menjawab tidak bisa. Namun, tanpa sadar Anda pergi bersama teman Anda yang lain sembari meng-update nya di media sosial. Hal itu bisa membuat teman Anda yang sebelumnya mengajak Anda akan merasa terkhianati. Ujungnya, tanpa disadari hubungan sosial Anda dengan teman Anda mungkin jadi kurang baik.
Cara mengatasi FoMO?
  • Jadwalkan waktu bermain sosial media sehingga memiliki batasan yang jelas.
  • Rencanakan kegiatan yang memungkinkan untuk sibuk dan merasa tertantang selama beberapa jam. Memiliki tantangan dan kesibukan dapat mengalihkan perhatian sekaligus memuaskan diri.
  • Atur ponsel dalam mode senyap sehingga tidak akan terdistraksi oleh notifikasi atau telepon.
  • Terima bahwa kamu tidak selalu bisa berada di manapun dan kapanpun. Pilihlah aktivitas yang paling menarik dan sreg di hati. Jika perlu, buat daftar alasan dan kelebihan yang kamu pilih agar semakin yakin.
  • Alihkan perhatian dari ponsel dengan menyimpan buku, merencanakan kegiatan kecil, atau benar-benar menjauh dari ponsel selama beberapa waktu.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar